Mengenal Filsafat



Filsafat ilmu yang mengawang-awang, mungkin itulah yang sedari awal menjadi materialisme yang mengisi penuh otak kita sehingga tak menyisakan tempat lagi untuk untuk berpikir rasionalitas. Perkara ini pula yang menyebabkan filsafat menjadi seperti ilmu langit yang sulit untuk dipahami oleh orang banyak dan menjadikannya tetap tergantung di tapal batas pemikiran manusia.

Sedari awal ini merupakan salah satu kesesatan pikir mengenai filsafat itu sendiri dan secara tidak langsung telah melakukan suatu justifikasi yang tidak berdasar. Realita menunjukan bahwasanya filsafat telah dianggap menjadi sebuah ilmu terlarang untuk dipelajari karena dapat meracuni pikiran manusia dan membawa ke arah kesesatan.

Sedikit banyak bisa dipahami, karena mereka yang berkata seperti itu tentunya hanya tak paham dan tak mengenal apa itu filsafat, hanya seruan-seruan orang yang juga tidak tahu akan filsafat yang mereka dengarkan lalu ditariknya kesimpulan yang tak memiliki landasan pembuktian yang benar akan kesimpulannya, maka dari itu penting untuk kita mengenal apa itu filsafat agar tak timbul justifikasi sepihak yang merupakan hasil olah pikir sempit dalam alam pikir kita.

Pada kesempatan ini marilah kita sedikit berkenalan dengan filsafat, pertanyaan pertama muncul seiring dengan perkenalan pertama kita dengan filsafat “apa itu filsafat?”. OK, mari kita mencoba mengadu alam pikir kita dalam alam filsafat untuk menjawab pertanyaan tersebut, tolong izinkan saya untuk sedikit berkisah.

Sewaktu kecil saya sering bertanya kepada diri saya sendiri, kenapa saya berbeda dengan teman-teman saya? Kenapa setiap orang seperti sibuk dengan pekerjaannya sendiri? Kenapa prilaku setiap orang berbeda-beda? Siapakah yang membentuk aku, dia dan mereka semua?. Sedikit banyak saya menjadikan diri saya sendiri sebagai objek pelampiasan dari pertanyaan yang hadir menyelinap dalam alam pikir saya saat itu.

Menyibukkan diri dalam keasikan masa kecil sehingga menjadikan pertanyaan-pertanyaan itu hanya singgah dalam alam pikir saya yang tak bersekat. Menjadikannya seperti sebuah lalu lintas kendaraan yang melintas di jantung perkotaan, sehingga tak ku dapatkan jawabannya atas pertanyaan masa kecilku saat itu, Sebab tak ada hidayah yang menggugahku berpikir untuk menemukan jawaban serta kebenaran atas semua yang aku pertanyakan dalam memori kecilku.

Ada pesan yang dikabarkan oleh kisah yang tak menjadi kisah, sebab sedari adanya kisah bukanlah untuk berkisah melainkan menyampaikan pesan yang tak tersampaikan oleh masa lalu kepada masa depan yang tak mungkin kembali ke masa lalu, Garis waktu yang terus mengalir menembus batas keinginan suatu peradaban yang selalu menoleh kepada masa kejayaannya yang telah menjadi batu, terkubur di dalam dataran alam kenangan.

Kembali kepada keasikan perbincangan kita bersama dengan teman baru yang kita panggil dengan nama filsafat, untuk itu mari sejenak kita meninggalkan peraduan kita dengan masa lalu untuk kembali tersadar dan melanjutkan perbncangan ini. “Berpikir” itulah pesan yang tarsurat dalam sepenggal kisah lamunan masa kecilku yang akan membantu kita lebih mengenal filsafat.

Hubungan yang sangat dekat antara filsafat dan berpikir, sebab sedari kelahirannya filsafat mengharuskan kita untuk terus berpikir tanpa henti perihal apa yang tertangkap oleh indrawi maupun yang tidak, yang kita alami maupun yang orang lain alami, maka benarlah perkataan yang menyerukan bahwa setiap manusia adalah filusuf karena manusia senantiasa berpikir dalam hidup dan kehidupannya.

Eeiitt…tapi sedikit banyak mereka bukanlah filsuf yang baik sebab untuk menjadi seorang filsuf yang baik kita tidak hanya dituntut untuk berpikir, melainkan berpikir yang sistematis dan komperhensif guna memenuhi tugas filsuf dalam proses pencariannya akan kebenaran dunia. Akhirnya dapat kita simpulkan dari perbincangan bisu ini bahwasanya filsafat itu sebenarnya adalah proses berpikir menyeluruh dan sistematis menggunakan akal untuk mengungkap kebenaran yang bersembunyi dalam realitas alam indra makhluk.

Akhir kata sampai disini peraduan kita dalam perbincangan yang tak beraturan ini, sedikit banyak kata-kata yang kutuliskan dalam permainanku bersama alam imajinasiku ini bukanlah akhir dari kisah yang tak berkisah melainkan kelanjutan yang tertunda oleh ruang dan waktu yang menanti untuk kembali merajut asa kepada yang ingin bersahabat dengan sahabatku “filsafat”.

Thanks..tunggu lanjutannya…

Bersambung…
Anda membaca artikel Mengenal Filsafat dan anda bisa menemukan Anchor Text artikel dengan url http://pendidikanpedia.blogspot.com/2012/01/mengenal-filsafat.html.


Backlink here..

Description: Mengenal Filsafat Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Mengenal Filsafat


Shares News - 07.24


Share your views...

1 Respones to "Mengenal Filsafat"

site mengatakan...

Gracie Allen: "When I was born I was so surprised I did not talk for a year and a half."


18 Mei 2012 pukul 08.17

Posting Komentar