metode kuliah yang tidak menyentuh substansi
Dituntut untuk menjadi kaum yang tercerdaskan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, tak dapat dipungkiri bahwasanya ada factor-faktor lain baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi perkembangan seorang mahasiswa untuk menjadi kelompok kaum intelektual yang mengembang banyak tugas di pundaknya.
Satu hal yang menurut saya sangat mendasar adalah metode perkuliahan yang tak menyentuh substansi, sebuah realita yang sedikit banyak saya temukan bahwasanya mahasiswa pada saat ini malas berpikir hanya pandai menggunakan teori-teori usang yan entah mungkin tak cocok lagi dipakai pada zaman sekarang ini.
Jelas selain mematikan pemikiran, masalah ini juga membuat ilmu pengetahuan tidak berkembang. Bagaimana tidak teori-teori usang dijadikan seperti sebuah teks pembenar yang tidak bisa terbantahkan padahal seharusnya teori lama menjadi sebuah teks pembanding agar muncul teori baru yang lebih cocok untuk di implementasikan pada zaman sekarang.
Sedikit banyak pergeseran sudut pandang tentang fungsi teori ini menggiring kita menuju kesesatan yang menimbulkan kemandekkan berpikir. Akar permasalahannya bisa dikatakan tidak sepenuhnya dapat dibebankan kepada mahasiswa selaku subjek yang menjalani proses pembelajaran namun juga metode perkuliahan yang diterapkan dosen selalu menuntut mahasiswa menjadi makhluk yang senang meng-copy-pastekan apa yang tertulis di buku.
Hal yang lebih ironis lagi adalah ketika mahasiswa melakukan suatu bentuk kritik atau sanggahan sebagai hasil dari dialektikanya atas materialisme yang dia dapatkan dari buku yang dia pelajari bukannya diberikan apresiasi tapi malah dijadikan sebuah kesalahan fatal yang bisa disamakan dengan pemurtad’an. Kurangnya tugas untuk melakukan sebuah analisis terhadap realita ditenggarai menjadi akar munculnya permasalahan ini, dosen lebih senang membacakan apa yang ada dibuku dan mahasiswa meyalinnya ke dalam otaknya.
Itulah mengapa sedikit banyak mahasiswa pada zaman sekarang ini menjadi hamba teori yang memandang teori yang telah ada adalah sebuah aforisma atau kebenaran yang tak terbantahkan lagi sehingga menjadikan kita sebagai makhluk yang hanya pandai menyalin apa yang orang dulu pikirkan. Alangkah bodohnya kita masih menerapkan teori yang diciptakan orang yang hidup di zaman terdahulu yang notabene belum didukung tekhnologi seperti kita yang hidup di zaman sekarang.
Lantas siapakah yang dapat disalahkan jika generasi yang tercipta nantinya adalah generasi yang tidak dapat melakukan apa-apa kecuali hanya bisa menyalin dikte dari orang lain dan menghambakannya seolah-olah itu adalah sebuah jalan kebenaran yang harus diikuti dan diyakini.
By: Ahmad Yogi
(terinspirasi dari tulisan immawan zulkipli abu)Description: metode kuliah yang tidak menyentuh substansi
Rating: 4.5
Reviewer: seputarwisata.com -
ItemReviewed: metode kuliah yang tidak menyentuh substansi
Cara Membuat navigasi Bar Berdasarkan Kategori di wordpress
NavBar atau Navigasi bar adalah menu yang ada di bagian paling ats blog anda, gunanya adalah untuk mempermudah pengunjung ngobrak-ngabrik blog kita, untuk blog yang memiliki banyak tulisan tapi minim kategori saya sayankan untuk membuat NavBar karena selain mempermudah pengunjung juga memperminimalis tampilan blog kita..
kita mulai saja cara membuatnya..
- login dulu ke blog anda
- clik dasbor>tulisan>kategori
- isikan semuanya form yang disediakan (untuk kolom slug isikan alamat url blog anda dan tambahkan nama kategorinya, misal : "http://blog.umy.ac.id/philosophy/
tutorial/" - lalu tambahkan kategori.
eiittsss belum selesai,,setelah kategori ditambahkan masih ada proses selanjutnya...
- clik halaman > tambah baru
- masukkan judul halaman
- terus pada kolom point to this url masukkan alamat url blog anda+"category+alamat slug kategori yang anda buat tadi,oleh karena itu buka lagi kategori>kategori yang anda buat>sunting>trus copy yang terdapat pada kolom slug.misal: "http://blog.umy.ac.id/philosophy/
category/httpblog-umy-ac-idphilosophytutorial/ - setelah itu terbitkan deh...
- lihat blog anda.
pada waktu posting masukkan saja kategori postingannya maka otomatis ketika pengunjung mengklik halaman menu postingan anda akan muncul berdasarkan katagorynya...
OK selamat mencoba...Description: Cara Membuat navigasi Bar Berdasarkan Kategori di wordpress Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Cara Membuat navigasi Bar Berdasarkan Kategori di wordpress
Dunia Simbol
Dunia symbol mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kehidupan kita dengan segala aktivitas kita di muka bumi ini. Kehidupan manusia yang semakin lama semakin dipenuhi symbol-simbol untuk mempertegaskan eksistensinya di bumi. Sedikit banyak tidaklah salah jika hidup dipengaruhi oleh symbol tapi ketika symbol tersebut menjadikan ketergantungan manusia terhadapnya maka hal tersebut juga tidaklah dapat dibenarkan
Apa yang dimaksudkan symbol disini adalah segala sesuatu yang dianggap mewakili kondisi atau kejadian sebenarnya, symbol dapat menjadi identitas atau ciri khas dari seorang individu maupun sebuah kelompok. Misalnya saja orang yang pintar adalah seorang kutu buku yang selalu membawa buku kemanapun dia pergi, orang yang taat beragama adalah orang yang selalu memakai ornament keagamaannya, orang islam adalah yang memakai sarung dan baju koko. Dll
Dari sudut padang positif memang symbol tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan terkadang juga symbol-simbol tersebut dibutuhkan oleh manusia sebagai identitasnya. Hal yang sama sekali tidak salah karena penggunaan symbol yang sejalan dengan tugas dari symbol itu sendiri yaitu sebagai ciri dari seorang individu maupun sebuah kelompok.
Namun dari sudut pandang negative symbol dapat juga menjadikan ketergantungan manusia, memanfaatkan symbol untuk menancapkan tiang pondasi eksistensinya. Tidak sedikit orang yang memanfaatkan kuasa symbol ini, saya menyebutnya kuasa symbol karena begitu besarnya pengaruhnya terhadap kehidupan antar manusia. Misalkan saja seorang yang pandai akan memiliki banyak teman, tetapi bagi yang kurang pandai maka dia akan memanfaatkan symbol seorang kutu buku agar orang lain menganggap dirinya pandai.
Dari contoh diatas jelas itu adalah sebuah kesesatan berpikir, bagaimana tidak seharusnya yang dilakukan adalah belajar menjalani proses agar menjadi pandai bukannya malah memanfaatkan kuasa symbol agar mendapatkan pengakuan dari individu lain. Ya dapat dikatakan bahwa pemanfaatan kuasa symbol yang tak sejalan pada posisinya menjadikan manusia malas berpikir sebab memang hanya dengan memanfaatkan kuasa symbol kita sudah bisa medapatkan pengakuan eksistensi yang jelas diinginkan oleh setiap individu yang merdeka.
Oleh karena itu kuasa symbol yang disalaartikan dapat menjerumuskan manusia ke jurang kesesatan piker perihal kehidupan yang dijalaninya maka sebaiknyalah kita mengubah sudut pandang kita, bukan untuk mencari eksistensi melainkan esensi mengenai kehidupan sebab dengan begitu kita akan dapat lebih banyak daripada hanya memanfaatkan kuasa symbol sebagai jalan mencapai tujuan eksistensi manusia dimata manusia lainnya.
Description: Dunia Simbol
Rating: 4.5
Reviewer: seputarwisata.com -
ItemReviewed: Dunia Simbol
Agent of change?
Mahasiswa sebagai “agent of change/pembawa perubahan” katanya, sungguh rangkaian kata yang sedikit banyak menggambarkan harapan terhadap generasi muda. Rasa jenuh terhadap keadaan memaksa banyak orang menanamkan kata itu di setiap kuburan memorinya. Membangun stigma yang menimbulkan cita-cita demi tercapai tatanan kehidupan yang jauh lebih baik.Description: Agent of change? Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Agent of change?
Sebagai mahasiswa sendiri saya menyadari stigma yang dibangun itu berpengaruh besar terhadap kehidupannya nantinya, memaksa kita yang menyandang gelar “Mahasiswa” untuk tampil seperti layaknya intelektual muda yang kaya akan tanaman wawasan di otaknya serta memanggul beban perubahan dipundaknya.
Disini muncul permasalahan antara harapan dan kenyataan, sebab harapan selalu bersifat memaksakan tanpa paham factor-faktor yang membentuk realita. Tapi sedikit banyak bukan salah yang berharap sebab harapan itu layaknya perjudian dalam peperangan, kalau kau ingin selamat maka berusahalah membuat selamat.
Memang sudah sepantasnya generasi muda menjadi sekelompok agent of change yang berjalan membawa perubahan sebab siklus kehidupan selalu berputar sampai akhirnya terhenti di titik mula. Generasi lalu akan runtuh berguguran namun substansinya akan tetap melekat, disitulah peran generasi muda dibutuhkan untuk mengisi pos-pos yang ditinggalkan generasi sebelumnya.
Kematian melahirkan kehidupan, mungkin mudahnya seperti itu, tapi bukan mudah untuk menjadi seorang agen perubahan sebab tak hanya dituntut menjadi seorang yang kaya intelektual, progresif dan visioner tapi juga harus memiliki tanggung jawab, karena Menurut saya tak ada perubahan yang bersifat stagnan, dia menjadi seperti siklus yang tidak berkesudahan.
Tidak menyadari tanggung jawabnya, mungkin itulah permasalahan yang dihadapi generasi muda bangsa saat ini. Perkara ini mungkin seperti masalah kecil namun pada esensinya itu adalah sebuah masalah inti yang sangat berdampak bagi masa yang akan datang, sebab bagaimana mungkin seorang manusia menjadi manusia kalau dia tidak menyadari kalau dirinya manusia. Begitu juga bagaimana mahasiswa dapat menjadi agent of change kalau dia tidak sadar bahwa dia memegang misi yang sangat bersar (membawa perubahan) kea rah yang lebih baik tentunya.
Satu hal yang paling terlihat di lingkungan kita sebagai masyarakat kampus bahwasanya pemikiran sempit yang dipakai untuk membangun suatu sudut pandang menjadi perkara dasar yang dialami oleh mahasiswa, sungguh sebuah pandangan yang sedikit banyak bisa dikatakan menemui kesesatannya sebab misalkan saja kita berpendapat bahwa kuliah hanya untuk bekerja, maka kita hanya perlu untuk mendapatkan nilai setinggi mungkin untuk menjadi bahan pertimbangan bagi para kaum borjuis untuk memilih memperkerjakan kita.
Sudut pandang ini pula yang mengarahkan kita kearah tindakan curang dengan menghalalkan segala cara agar dapat nilai yang sebesar-besarnya sebab dikepala kita hanya tertanam bagaimana caranya mendapatkan nilai besar dengan cara yang mudah. Lebih parah lagi ketika ilmu yang dipelajari hanya menjadi sampah yang akan kembali ke dalam tong sampah.
Lantas bagaimana kita bisa disebut sebagai agent of change jika yang tertanam di akal hanyalah kelicikan, bagaimana bisa membawa perubahan bilamana tak paham apa yang harus dirubah dan bagaimana caranya untuk melakukan perubahan.
Oleh karena itu hal yang utama harus kita lakukan adalah menyadari tugas dan tanggung jawab kita sebagai generasi muda yang akan mengisi pos-pos peninggalan generasi sebelumnya, hal ini mungkin juga sepele tapi jelas tak ada perubahan besar tanpa didahului perubahan kecil dan tak ada yang bisa merubah orang lain jika dia tak pernah merubah dirinya sendiri terlebih dahulu…
download ebook sejarah tuhan (karen amstrong).
kisah pencarian tuhan dalam agama manusia yang dituangkan melalui sudut pandang penulis ternama karen amstrong dalam maha karyanya "sejarah tuhan". buku ini berusaha untuk melacak sejarah persepsi dan pengalaman manusia tentang Tuhan sejak zaman Nabi Ibrahim hingga masa kini. Selain memerinci sejarah tiga agama monoteistik: Yahudi, Kristen, dan Islam, buku ini juga menampilkan tradisi Buddha, Hindu, dan Konfusius. Evolusi keyakinan manusia tentang Tuhan dilacak dari akar-akar kunonya di Timur Tengah hingga sekarang.
tertarik untuk membacanya?
download lewat link dibawah ini.
>download ebook musashi
Musashi novel karangan Eiji Yoshikawa ini menceritakan tentang kehidupan zaman kerajaan di negeri sakura jepang. musashi seorang anak desa yang ingin menjadi seorang samurai sejati memilih untuk mengikuti jalan pedang untuk mencapai cita-citanya..cerita yang disajikan dalam buku ini sangat menarik,,membawa kita menelusupdalam kenikmatan hidup di zaman yang belum kita kenal...
tertarik untuk membacanya??
silahkan download disini...
klik link dibawah ini...
>>
Ebook Musashi
Description: >download ebook musashi
Rating: 4.5
Reviewer: seputarwisata.com -
ItemReviewed: >download ebook musashi
UNIVERSITAS TERBAIK
Hmmm...baru beberapa menit berkeliling di blog.umy.ac.id, ternyata banyak yang mengisahkan dalam goresan tinta semunya perihal Universitas muhammadiyah yogyakarta sebagai universitas yang terbaik, entah apakah ini semua sebuah anekdot atau mungkin juga pure kebanggaan terhadap kampus UMY, meskipun sebuah kenyataan bahwa UMY menjadi terbaik di jogja, katanya sih, kata siapa dan apa yang menjadi landasan statement itu juga aku pun tak paham dan tidak terlalu penting untukku.
ya..ya..ya..sedikit banyak bukan bermaksud menjelek-jelekkan ataupun tak punya rasa kebanggaan dan sayapun tak ingin melakukan justifikasi terhadap pihak manapun, hanya saja olah rasa dalam hati menginginkan untuk menyampaikan sudut pandang saya tanpa mengajak seorangpun untuk menyeragamkan pandangnya dengan saya dan membenar-benarkan apa yang menurut saya benar.
realita menggoreskan kisahnya dalam garis kesejarahan yang tak usai menempatkan Universitas Muhammadiyah sebagai kampus terbaik jogja versi sebuah lembaga survei tak terlalu kukenal. entah apa yang menjadi kriterianya aku pun tak paham tapi yang pasti pengalaman empiris yang ku alami sendiri sebagai mahasiswa di UMY memberikan sudut pandang lain sebab sedari awal banyak kekurangan yang kurasakan dan seharusnya menjadi catatan bagi segenap civitas akademika untuk melakukan perbaikan yang lebih baik kedepannya.
fasilitas yang kurang memadai menjadi salah satu dari banyak Pekerjaan rumah yang harus dibenahi, mungkin lebih tepat jika masalahnya adalah penyerataan fasilitas yang tidak merata sebab memang tak semua fakultas mempunyai fasilitas yang lengkap dan ada beberapa fakultas yang mendapatkan fasilitas yang cukup lengkap.
belum lagi metode perkuliahan yang tak menyentuh substansi, ya mungkin memang ketika kita berbicara metode perkuliahan dikelas sedikit banyak bisa kita kembalikan kepada dosen masing-masing, namun satu hal yang dilupakan. kontrol terhadap kinerja dosen itu sendiri seringkali terabaikan seharusnya pihak universitas memberikan tolak ukur yang jelas serta peraturan yang tegas baik bagi dosen maupun mahasiswanya.
tolak ukur yang saya maksudkan disini pada esensinya bukan hanya pada segi nilai yang baik, tapi juga dari segi peningkatan softskill dalam diri mahasiswa yang merupakan objek dari pendidikan di kampus, sebab jika kita hanya melakukan pemberian kecerdasan atas dasar nilai akademik maka disini terjadi distorsi atas sudut pandang mahasiswa yang seharusnya tercerdaskan bukan malah mencerdaskan dirinya dengan melakukan kecurangan.
kedua hal itu hanya sebagian kecil dari pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi oleh segenap warga kampus. masih banyak hal lain yang masih harus diperbaiki agar mahkota universitas terbaik di jogja itu tak hanya menjadi alat pemanis yang mencoba memaniskan luarnya saja akan tetapi benar-benar menjadi kebanggaan yan menyemat dalam perasaan semua civitas akademika yang ada di UMY.
sekali lagi ini hanya sebuah opini yang merupakan dialektika atas realita yang berbaur dengan alam rasa, bukan ingin menceritakan keburukkan atau pun tak memiliki kebanggaan sebab menurutku kebanggaan hanya urusan rasa yang tak perlu di pertontonkan seolah menjadi sebuah kilauan aforisma. akan lebih menjadi kebanggaan yang membanggakan ketika kita tahu dimana kelebihannya dan dimana kekurangannya.
thanks...
wassalamualaikum...Description: UNIVERSITAS TERBAIK
Rating: 4.5
Reviewer: seputarwisata.com -
ItemReviewed: UNIVERSITAS TERBAIK
panggung sandiwara
“Panggung Sandiwara” itulah yang menyemat di pikiranku ketika aku memikirkan dunia dan segala aktifitas kehidupan yang bergemulat didalamnya..
"GLOBALISASI" ancaman atau peluang
Mengamati prilaku-prilaku manusia yang hidup bersama dengan modernitas yang tanpa disadari lahir sebagai pendukung terberat dari kapitalisme memang mengasikkan,,membawa imajinasi terbang menembus tapal batas pemikiran yang biasa. masyarakat modern yang tak mengenal pencerahan walaupun pencerahan telah terjadi lebih dari beberapa abad silam yang ditandai dengan runtuhnya mitos serta timbulnya pemikiran kritis yang bebas nilai(adorno “dialetika pencerahan/dialiectica of auklarung”).
Mengenal Filsafat
Filsafat ilmu yang mengawang-awang, mungkin itulah yang sedari awal menjadi materialisme yang mengisi penuh otak kita sehingga tak menyisakan tempat lagi untuk untuk berpikir rasionalitas. Perkara ini pula yang menyebabkan filsafat menjadi seperti ilmu langit yang sulit untuk dipahami oleh orang banyak dan menjadikannya tetap tergantung di tapal batas pemikiran manusia.
"AGAMA" Dogma yang disalah artikan
Agama mensyaratkan bahkan mewajibkan konsep “keimanan” kepada seluruh pemeluknya, sedikit banyak orang akan setuju dengan pernyataan ini.karena pada intinya dogma yang diajarkan oleh agama apapun bersifat transendental yang terkadang memerlukan keimanan untuk dapat diterima sebagai sebuah kebenaran. Akan tetapi, pemahaman yang sesat perihal konsep “keimanan” itu sendiri menjadikannya seperti buta. Kebutaan yang menjadi-jadi terhadap konsep “keimanan” ini pula lah yang menjadikan agama tak lagi sebagai ajaran-ajaran suci yang membimbing manusia hidup didunia tapi juga sebagai mitos yang bersifat “HARAM” untuk dipertanyakan keabsahan ajarannya…bahkan untuk menafsirkannya dengan sudut pandang lain yang tidak biasa walaupun itu tanpa sedikitpun bertentangan dengan ajarannya pun dapat dikatakan sebagai “kesesatan(fallacy)”. saat ini agama lebih berperan sebagai dogma yang memandekkan pemikiran ketimbang sebagai teks pembenar yang paling benar. bagaimana tidak, ketika sesuatu pemikiran baru yang lahir dari rahim suci akal manusia langsung di benturkan kepada ajaran agama itu sendiri tanpa analisis yang jelas dan tanpa menyeratakan sudut pandangnya maka seolah-olah akan menimbulkan distorsi yang jelas-jelas akan bertentangan. kita dapat menyebut nya sebagai “fanatisme tak beraturan” karena telah terjadi klaim sepihak atas kebenaran itu sendiri dengan meniadakan pertimbangan-pertimbangan yang memungkinkan untuk membenarkan suatu pemikiran.inilah yang dimaksudkan Agama sebagai dogma yang disalah artikan yang menjadi realita saat ini,,hal ini dikarenakan “fanatisme yang berlebihan” sehingga mematikan rasionalitas. maka sesungguhnya manusia telah mati atau mungkin telah menjadi binatang jalang karena yang membedakannya dengan binatang hanyalah akalnya yang senantiasa berpikir,,lantas jika akalpun dipaksa untuk tak lagi berpikir maka manusia telah berevolusi menjadi “binatang yang bertutur kata”.Description: "AGAMA" Dogma yang disalah artikan Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: "AGAMA" Dogma yang disalah artikan
HAM untuk siapa?
kerap kali terdengar di telinga seruan yang memaksa memori otak kita untuk merekam kabar tentang hak azazi manusia yang menjadi bahan pembicaraan hangat di abad ke-21 ini meskipun konsep HAM sendiri sudah lama tergoreskan tergoreskan dengan tinta emas yang mengatasnamakan keadilan bagi setiap individu yang bertebaran di atas lantai porselin bumi ini.
sebuah konsep yang sama sekali tidak baru, karena sedari awal berita mengenai penghargaan atas eksistensi dan esensi manusia sebagai makhluk yang merdeka itu sendiri telah ada di dalam dogma setiap agama di dunia ini. agama mensyaratkan pengikutnya untuk senantiasa menghargai nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap sendi kehidupan, secara pribadi saya lebih senang menyebutnya konsep meski sebenarnya implikasi dari HAM itu sendiri sudah dilakukan jauh sebeluum konsep ham itu sendiri disusun sebab menurut saya penerapan sebuah konsep yang tak berjalan sebagaimana mestinya yang menjadi cita-citanya maka bisa dikatakan itu bukan sebuah implikasinya, sama seperti ketika saya bertingkah seperti orang lain maka secara esensinya itu bukanlah saya yang jelas berbeda dengan yang lainnya walau secara materi saya yang melakukannya.
konsep mengenai penghargaan atas nilai kemanusiaan ini tentunya sangat didambakan penerapannya oleh setiap makhluk yang bertutur kata dimanapun dia berdiri menancapkan tiang eksistensinya di muka bumi ini, namun realita berkisah lain perihal penerapan HAM ini. tindakan yang terlampau mengagung-agungkan HAM menjadikannya tak lagi berjalan menyusuri jalurnya yang semula, bahkan HAM yang diciptakan oleh manusia telah menginjak kepala manusia itu sendiri yang merupakan objek dari HAM itu sendiri.
kenyataan yang terjadi ini jelas bertentangan dengan cita-cita dari HAM, sebab sedari kelahirannya HAM seharusnya melindungi eksistensi setiap individu di muka bumi malah menjelma menjadi sebuah produk "GLOBALISASI" yang dimanfaatkan negara besar yang memegang tahta kekuasaan sebagai alat untuk menciptakan kolonialisme modern yang malah dianggap seperti sebuah 'aforisma" yang tidak bisa dibantah oleh negara-negara kecil dan berkembang.
Seringkali panji-panji HAM ditumpangi oleh kepentingan kelompok yang menghalalkan segala cara untuk memperkuat pondasi kekuasaannya, HAM menjadi seperti sebuah anak panah yang melesat menembus siapa saja yang diinginkan oleh sang pemanah. sedikit banyak tidak jelas siapa sasarannya hanya alat permainan penguasa, maka jelaslah HAM yang katanya diciptakan untuk manusia bukanlah milik manusia, melainkan manusia yang dimiliki oleh HAM.
Jelas ini merupakan kesesatan kita dalam menilai HAM, sehingga banyak diantara kita bangga dengan HAM, seolah-olah dia menjadi perisai yang melindungi kita dari ancaman atas eksistensi kita dimuka bumi ini. menjadikan kita nyaman dengan perkataan orang perihal HAM yang amat sangat agung. lantas siapa yang bodoh?, kita kah yang merasa nyaman dengan HAM? atau mungkin busur panah yang melontarkan anak panah yang diberi nama HAM?Description: HAM untuk siapa?
Rating: 4.5
Reviewer: seputarwisata.com -
ItemReviewed: HAM untuk siapa?
Halo dunia!
Selamat datang di Blog UMY. Ini adalah tulisan pertama Anda. Lanjutkan dengan menuliskan hal-hal lainnya.
Selamat blogging di UMY Community.Description: Halo dunia!
Rating: 4.5
Reviewer: seputarwisata.com -
ItemReviewed: Halo dunia!